Menurut
anchovish sepertinya lebih asyik menyebutkan barang pecah belah daripada kapal
pecah. Ketika barang pecah belah jatuh lalu pecah, serpihannya berpencar ke
berbagai tempat dan itu membuat malas untuk membersihkannya seperti halnya
kamar yang berantakan. Selain itu, nggak tau kenapa feelnya lebih berkelas
daripada kapal pecah -.-
Anchovish
tunjukin nih bagaimana barang pecah belah seharusnya
Ini pasca UAMBN
Kalau yang ini pasca UN
Ini adalah
beberapa bagian di dalam kotak aquarium anchovish. Cukup pecah belah bukan? Oke
nanggung, sangat pecah belah bukan? Gak jauh beda ya sama TPA. Bagi kalian yang
memiliki kamar seperti ini ada dua kemungkinan biasanya, perajin atau pemalas. Rajin
karena terkesan banyak membaca dan malas karena terlihat dari betapa pecahnya
kamar. Kalau anchovish sih udah masuk kedua kategori sekaligus, rajin beli
bukunya dan malas menatanya.
Anchovish
pernah dipuji kutu buku oleh ibu sendiri karena kamar yang terlalu banyaknya
buku, entah sih maksudnya yang kiasan bagi orang yang suka baca buku atau
karena tidurnya sama buku. Alasan kenapa anchovish meletakkan buku-buku di
kasur memang rak di kamar cuma satu dan udah pada tumpah-tumpah bukunya. Alasan
kedua sih berharap berbagai isi di buku pelajaran bisa ketransfer dengan
meletakkannya di atas kepala tanpa banyak membaca *adegan berbahaya, jangan
ditiru*. Namun belakangan anchovish menemukan efek sampingnya, ini bisa
menghambat pertumbuhan disebabkan sempitnya kasur dan kaki harus ditekuk
sedemikian rupa. Udahan ah, jadi gini ya rasanya mbongkar aib -__-“
Kesimpulannya,
seni adalah kamar yang seperti barang pecah belah.
si patrick kasihan gitu kecepit !! >.<
ReplyDeleteitu kan cuma istilah aja. sama dengan Tupperware
ReplyDeleteyang biasa disebut barang pecah belah. Padahal barangnya bagus dan tidak mudah pecah juga. :)