Tiba-tiba anchovish teringat perbincangan dengan seorang teman beberapa bulan yang lalu. Saat itu lagi masa-masa kelam ujian semester, anchovish dan tiga teman -inget anchovish sih tiga- belajar bersama buat ujian semester mata pelajaran esoknya di salah satu gazebo sekolah. Dua teman lagi serius belajar sembari berbincang, sedangkan anchovish serius ngobrol. Biasa, barangkali dapet informasi apa gitu. Kan enak dong kita dapet informasi sementara pas orang lain baru tau kita dengan muka bego sembari tangan dilipatkan berbiacara dengan angkuhnya, ‘Hah, baru tau ya?’. Nah teman yang satu lagi sepertinya serius pacaran sama salah satu dari yang serius belajar sembari berbincang.
Untuk menghindari kebingungan membaca lebih lanjut, hubungi dokter.
THE END
Sayangnya cerita belum selesai, tadi itu cuma iklan. Gak cuma radio, koran, dan tv doang yang punya iklan. Tulisan anchovish di blog inipun ada iklannya! Gahol kan.
Bagaimana kalu begini saja, teman yang serius pacaran ini kita anggap ‘teman 3’ soalnya dia tokoh sampingan utama di cerita ini. Kan tokoh utamanya selalu anchovish.
Setelah sekian lama merenung dalam menit dan alam puln ikut-ikutan sunyi kaya mau ikutan nguping, teman 3 menoleh ke anchovish dan bilang, “Eh Vish, kalo umbel (bahasa jawanya ingus) diubah dalam bentuk energi. Menurutmu, pasnya energi apa?”
Spontan anchovish langsung berkata, “Energi listrik.”
Teman yang belajar sembari berbincang yang nggak pacaran, kita anggap teman 1, mendengar obrolan anchovish dengan teman 3 lalu berteriak, “Yek. Kalian ngobrolin apa se rek?”
Tentu saja, anchovish dan teman 3 pura-pura tidak mendengarnya dan melanjutkan obrolan. Teman 3 pun berkata dengan mata berbinar-binar dan jari telunjuk diacung-acungkan, “Tuh kan. Aku juga mikirnya gitu!”
Anchovish menyahut, “Kalau gitu entar lagi bakal ada Pembangkit Listrik Tenaga Umbel dong.”
Kemudian dengan semangat berkobar-kobar dia komat-kamit ngeluarin idenya yang sepertinya terpendam diselingi teriakan teman 1 ‘yek, nggilani rek’. Nah anchovish sendiri gak ngerti dia ngomong apaan. Pokoknya si teman 3 ini ngomongin tentang trafo segala lah. Masalahnya, anchovish sendiri cuma pernah liat trafo di buku fisika dan katanya bisa nurunin maupun naikin tegangan. Biasanya buat nurunin tegangan dari PLN ke sumber tegangan rumah-rumah. Selain itu, anchovish nggak paham konsep listrik itu sendiri. Maksudnya tegangan, beda potensial, dan semacamnya anchovish bener-bener gak paham. Lagipula seperti yang para ilmuwan katakan, listrik itu masih misterius.
Akhirnya anchovish pun tersadar, sepertinya ingus akan lebih tepat dibuat baterai. Ya, BATERAI. Isi baterai kan pasta yang kering dengan penerapan sel volta. Nah, gimana kalau pastanya diganti sama ingus kering. Gimana? Barangkali di antara kalian ada tugas karya ilmiah, tetapi bingung gak nemu-nemu ide. Nih coba ide baterai ingus, dijamin berkhasiat. Eh, gak tau juga ah.
Tambahan:
Ada kan tuh slogan 'NO PIC = HOAX'. Nah maka dari itu setidaknya anchovish berusaha menampilkan foto di setiap postingan meski gak ada hubungannya. Kan yang penting ada fotonya biar gak dikata hoax. Rencananya untuk postigan ini nggak anchovish kasih foto karena foto ingus pasti menjijikkan bagi kalian, tapi bagi anchovish nggak. Meski begitu anchovish iseng nyari foto ingus di google tetapi dengan kata 'umbel'. Inilah hasil foto yang anchovish peroleh
Jadi umbel di mata para bule berbeda dengan kita. Di mata kita umbel itu cair dan lengket-lengket, sedangkan di mata mereka umbel itu cantik mungkin. Hmmm sepertinya mulai saat ini gimana kalau anchovish anggap umbel itu cantik aja. Baik umbel di kembang maupun umbel di hidung. Cukup adil kan.
No comments:
Post a Comment